Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPerkembangan dunia pada saat ini dapat dikatakan telah banyak
meninggalkan aspek nonfisik dari pembangunan itu sendiri. Sebagai imbasnya,
saat ini banyak di antara masyarakat dunia yang mengalami krisis psikis. Untuk
mengatasi hal ini, maka harus dilakukan upaya ?pengembalian? yaitu
pembangunan karakter yang harus dimulai semenjak usia dini atau anak-anak.
Dalam hal ini, Gereja melalui serangkaian program dan aktivitasnya, telah
memberi sedikit ruang untuk mewujudkan ?jalan pengembalian? itu. Salah satu
cara yang dilakukan oleh Gereja adalah kegiatan ?pengenalan akan Sang
Pencipta?. Kegiatan ini, biasa difokuskan pada upaya pengenalan dan pengajaran
mengenai tata cara peribadatan dan sakramen. Wujud konkret dari kegiatan ini,
adalah dalam bentuk suatu kegiatan yang dinamakan ?sekolah minggu?.
Dalam sebuah sekolah minggu, media pengajaran yang digunakan lebih ke
arah media pengajaran secara lisan saja. Media pengajaran dalam bentuk cetak
(buku) dan elektronik belum banyak dikembangkan, padahal untuk dapat
meningkatkan kualitas pengajaran, media ini mutlak diperlukan. Dengan kata lain,
diperlukan suatu media pembelajaran yang selain memiliki aspek edukatif, juga
memiliki aspek kreatif, sehingga mampu menarik minat anak untuk belajar dan
sekaligus membantu mereka untuk memahami materi.
Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran
sakramen dan tata cara liturgi yang efektif untuk anak-anak. Untuk menghasilkan
media pembelajaran yang memadukan kedua aspek edukatif dan kreatif di atas
maka perancangan media pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah pada perancangan ini antara lain dengan
wawancara, observasi, dan mencari data-data literatur yang relevan dengan
perancangan. Selanjutnya, dari data-data yang terkumpul, dilakukan pendekatan
kreatif dengan merancang media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan anak-anak.
Agar lebih efektif, media pembelajaran dimaksud terdiri atas media utama
dan media pendukung. Media utama yaitu buku ajar digunakan oleh anak-anak
sekolah minggu untuk mempelajari materi ketika mengikuti sekolah minggu
maupun ketika berada di luar sekolah minggu. Buku ajar ini berisi materi
pembelajaran sakramen dan tata cara liturgi yang dibawakan oleh tokoh malaikat
pelindung. Dalam konteks ini, malaikat pelindung diperankan sebagai teman dan
tutor bagi anak-anak dalam mempelajari materi di dalamnya. Sedangkan untuk
media pendukung, digunakan story-telling book, papan flanel yang dimodifikasi,
flash card, dan kartu lipat yang berisi ayat hafalan.
Dengan adanya berbagai media ini, maka proses belajar-mengajar yang
ada akan berjalan dengan lebih kondusif karena terjadi interaksi secara aktif antara
pengajar dan siswa, yang pada gilirannya membuat siswa menyerap informasi
dengan mudah. Media-media ini juga memberikan keleluasaan bagi siswa untuk
mempelajari materi di dalamnya secara mandiri, sehingga dapat mengoptimalkan
hasil belajarnya.
Karena terbatasnya waktu untuk mengerjakan tugas akhir, maka karya
perancangan yang dihasilkan tidak sempat dilakukan uji coba, sehingga belum
dapat diketahui sejauh mana keefektifannya. Meskipun demikian, karena karya ini
telah dirancang melalui metode dan prosedur yang nalar dan ilmiah, maka
diprediksikan secara teoritik media ini efektif.