Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSusilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla merupakan Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indonesia yang ke-6. Susilo Bambang Yudoyono yang biasa di
sebut SBY dan Jusuf Kalla yang biasa disebut JK, pada awal pemerintahan
merupakan duet yang handal. Bahkan kinerja mereka yang handal diakui oleh dunia
internasional. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, dan menjelang Pemilihan
Presiden 2009, kinerja mereka merosot, bahkan isu pecahnya duet SBY-JK semakin
marak diberitakan di media massa, khususnya surat kabar. Surat kabar merupakan
salah satu media massa dari komunikasi massa yang merepresentasikan realita sosial.
Salah satu realitas sosial yang dikonstruksikan oleh media massa yaitu realitas
pemberitaan pecahnya duet SBY-JK. Peneliti ingin mengetahui konstruksi
pemberitaan pecahnya duet SBY-JK yang dimuat dalam surat kabar Kompas.
Kompas sebagai koran nasional dan memiliki oplah terbesar tidak ketinggalan untuk
memberitakan tentang pecahnya duet SBY-JK pada berita headline pada tanggal 14
Februari dan 22 Februari 2009. Untuk mencari konstruksi pemberitaan pecahnya duet
SBY-JK ini digunakan metode analisis framing. Model analisis framing yang dipakai
peneliti adalah model analisis framing milik Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki.
Melalui model ini, peneliti menggunakan empat struktur besar, yaitu dari segi skema
berita, kelengkapan berita, penulisan berita, penekanan yang digunakan dalam
menulis berita. Dengan demikian dapat diketahui jika realitas sosial yang ada
merupakan hasil konstruksi media massa sebelum sampai pada khalayak. Dalam
penelitian ini Kompas cenderung bersifat netral atau berada ditengah.
Pemberitaannya cenderung bersifat memberikan informasi kepada masyarakat untuk
dapat menilai sendiri bagaimana pemberitaan pecahnya duet SBY-JK dikonstruksikan
oleh Kompas untuk mengungkapkan konstruksi atas pemberitaan pecahnya duet
SBY-JK sebagai presiden dan wakil presiden dalam menjelang Pemilihan Presiden
2009.