Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelTanah kelempungan seringkali memerlukan usaha-usaha perbaikan dikarenakan
tanah ini dianggap kurang sanggup memikul beban konstruksi di atasnya yang
ditunjukkan dengan tanda-tanda terjadinya kelongsoran serta penurunan pada
tanah ini . Salah satu altematif perbaikannya dengan penggunaan tire soil yang
memanfaatkan ban-ban bekas untuk meningkatkan daya dukung tanah sebagai
pendukung pondasi dangkal pada rumah-ramah sederhana. Dalam studi ini
dilakukan penelitian dari tanah lempung dengan liquid limit (WL) yang bervariasi
yaitu WL 59,84,97.4%, yang diperkuat dengan tire soil satu lapis. Dalam
penelitian ini tanah yang digunakan dalam kondisi saturated, kondisi yang
dianggap paling buruk bagi tanah lempung dalam menerima beban. Pembebanan
yang akan terjadi di lapangan dapat dianggap sebagai beban cepat, sehingga tanah
lempung yang menerima beban tidak sempat berkonsolidasi terlebih dahulu.
Dalam percobaan laboratorium digunakan model yang semirip mungkin dengan
kondisi asli di lapangan, dengan ukuran, bentuk pondasi dan tire soil yang di skala
sedemikian rupa menurut apa yang akan dibuat di lapangan nantinya. Selain
menggunakan pengamatan hasil percobaan dengan model pembebanan, daya
dukung tanah beserta dengan penurunannya dihitung juga menurut landasan
teoritis dari para pakar mekanika tanah yang telah melakukan penelitian
sebelumnya dan dipakai juga program komputer mekanika tanah PLAXIS sebagai
pembanding hasil percobaan. Pada akhirnya nanti akan disadari bahwa semua
perencanaan di lapangan sangat memerlukan keamanan, kenyamanan, kemudahan
pelaksanaan dan biaya yang relatif ekonomis, oleh sebab itu dalam menarik
kesimpulan, dari antara hasil pengamatan, hasil perumusan teoritis maupun hasil
output PLAXIS, akan diambil nilai yang paling aman dalam hal daya dukung
tanah ini, yaitu diambil dari nilai daya dukung yang paling kecil dari masing-masing
ketiga jenis tanah lempung yang kami uji (WL 59 %, 84 %, 97.4 %),
sehingga benar-benar semaksimal mungkin memenuhi syarat kondisi praktek
perencanaan di lapangan.