Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPada pertengahan tahun 1997, negara Indonesia mengalami krisis ekonomi
yang melumpuhkan sektor ekonomi, sehingga banyak perusahaan mengalami
kerugian dan banyak pula yang bangkrut. Hal ini terjadi karena ketidaksiapan
fundamental ekonomi Indonesia. Oleh karena itu pada saat ini dirasa perlu adanya
bentuk penyajian lain dari laporan keuangan perusahaan yang dapat membantu
pihak internal dan eksternal perusahaan dalam menilai kinerja dan kondisi
perusahaan pada periode tersebut.
Penelitian skripsi ini adalah deskritip, yang dilakukan pada PT. Prima
Alloy Steel Universal Tbk. di Sidoarjo. Masalah dari penelitian muncul karena
kebutuhan akan informasi yang terus berkembang seiring dengan perkembangan
perekonomian Indonesia, karena itu dibutuhkannya informasi yang lain yang
dapat menggambarkan perusahaan. Informasi tersebut haruslah relevan dengan
keadaan dari kinerja perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode studi kasus.
Dalam menjawab permasalahan yang timbul, penulis mengadakan
perbandingan dalam bentuk penyajian laporan keuangan yang berdasarkan konsep
Entity dan konsep Enterprise. Dengan menggunakan konsep yang berbeda kita
akan mendapatkan informasi yang berbeda pula. Dari penyajian laporan keuangan
dengan konsep Enterprise, didapat laporan nilai tambah (value added statement).
Laporan tersebut mengandung informasi terhadap pihak-pihak yang turut serta
dalam kegiatan perusahaan. Dengan membandingkan anlara kedua konsep
tersebut, maka terbukti bahwa konsep Enterprise memiliki kelebihan dan
kekurangan. Selanjutnya kita dapat mengetahui bahwa pihak yang paling banyak
mendapatkan distribusi nilai tambah pada tahun 1997 dan 1998, adalah, pertama
pihak kreditur, dan kedua, pihak karyawan.
Laporan nilai tambah yang disusun berdasarkan konsep Enterprise,
memiliki lebih banyak kelebihan. Salah satu kelebihannya adalah laporan nilai
tambah memiliki kestabilan yang berbasis cukup luas, sebab nilai tambah tidak
mudah terpengaruh oleh adanya fluktuasi yang bersifat jangka pendek. Sedangkan
salah satu kekurangannya adalah jika pengguna laporan nilai tambah tidak
memahami dengan betul lentang alokasi sumberdaya, maka informasi yang
dihasilkan dapat menyesatkan dalam mengambil keputusan ekonomis. Dengan
memperhatikan kebutuhan informasi, sebaiknya penyajian laporan keuangan
berdasarkan konsep Enterprise dijadikan informasi pelengkap (supplementary
information), sehingga dapat menulupi kekurangan informasi pada laporan
keuangan konvensional.