Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSebagai tahap terakhir dalam kehidupan, tahap lansia mengalami suatu
keadaan yang serba mundur dalam semua aspek kehidupannya, dalam hal ini
adalah aspek fisik maupun mentalnya. Hal ini sangat menentukan dalam strategi
perancangan suatu bangunan apabila dikaitkan dengan suatu disain yang dapat
mempunyai kenyamanan fungsi dan sirkulasi. Prinsip perilaku dan desain yang
fungsional diterapkan untuk mencapai kenyamanan tersebut. Prinsip perilaku
sendiri secara menyeluruh berbeda untuk setiap individu. Hal ini dikarenakan oleh
perbedaan umur, jenis kelamin, suku/ras, serta lingkungan tempat suatu individu
itu tinggal, sehingga desain perilaku yang dihasilkan merapakan faktor yang
sangat spesifik dalam desain arsitektur. Pusat Revitalisasi dan Wisata Lansia di
Kota Araya Malang ini merupakan proyek yang ditujukan untuk kaum lansia yang
merupakan milik yayasan swasta yang bergerak di bidang sosial. Fasilitas yang
direncanakan disesuaikan dengan kebutuhan proses revitalisasi dan wisata dan
keadaan fiisik lansia meliputi fasilitas kantor pengelola, fasilitas penunjang yang
didalamnya terdapat ruang serbaguna, ruang makan bersama, cafe, salon, kantor
bank dan pos, fasilitas hunian, fasilitas kesehatan/medis yang didalamnya terdapat
poli-poli dan unit gawat darurat yang mana juga melayani masyarakat umum,
fasilitas pelatihan dan rekreasi yang dibagi menjadi dua yaitu fasilitas pelatihan
dan rekreasi diluar ruangan dan didalam ruangan, fasilitas didalam ruangan dibagi
menjadi ruang-ruang kelas, mang kesenian, workshop, ruang bermain, dan
perpustakaan, sedangkan fasilitas pelatihan dan rekreasi diluar ruangan adalah
ruang senam, ruang teater terbuka, kolam pancing, jogging track, dan kolam
renang, serta fasilitas service. Dalam perancangannya direncanakan bangunan
yang terdiri dari empat massa utama dengan berbagai bentuk yang
dikoraposisikan sedemikian rupa sehingga berkesan unity.