Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelLaporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen, sedangkan
auditor hanya melakukan pemeriksaan terhadap kewajaran laporan keuangan
tersebut. Jika dalam pemeriksaannya, auditor tidak menyetujui penyajian akun
tertentu dalam laporan keuangan maka auditor dapat membicarakannya dengan
pihak manajemen. Apabila pihak manajemen menolak alasan auditor, maka
auditor sama sekali tidak mempunyai wewenang untuk mengubah informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan sesuai dengan pendapatnya, dan auditor
mungkin memberikan pendapat bahwa laporan keuangan yang diperiksanya
menyajikan secara wajar posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan, kecuali
untuk akun-akun tertentu yang dikecualikan (pendapat wajar dengan
pengecualian). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui akun apa saja yang
menjadi kualifikasi auditor dan alasannya dalam memberikan pendapat wajar
dengan pengecualian terhadap suatu laporan keuangan perusahaan yang
diperiksanya, baik perusahaan jasa, dagang, maupun manufaktur. Penelitian
dilakukan melalui kuisioner maupun wawancara terhadap auditor yang
berkompeten dalam masalah ini.
Penelitian dilakukan terhadap 21 KAP di Surabaya yang pernah
mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian, yang dilaksanakan mulai 10
Juni sampai dengan 30 Juli 1998.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa akun yang menjadi
kualifikasi dalam pendapat wajar dengan pengecualian yang terjadi pada
perusahaan jasa, dagang, maupun manufaktur adalah sebagai berikut:
Pada akun aktiva tetap, bank, prive, dan biaya, dengan alasan kerahasiaan data
akuntansi; pada akun pajak, dengan alasan akan diselesaikan sendiri; pada akun
biaya dan penjualan, dengan alasan khawatir terjadi overstated/understated; pada
akun piutang/hutang usaha, dengan alasan hubungan istimewa dan karena tidak
boleh melakukan konfirmasi; pada akun persediaan dengan alasan tidak dapat
melakukan stock opname dan alasan waktu pelaksanaan audit setelah tanggal
neraca sehingga menyulitkan dalam penghitungan persediaan fisik. Penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum terjadi pada akun biaya dan pendapatan
yang dicatat cash basis, bunga angsuran kendaraan yang dikapitalisasi,
penyimpangan dari peraturan (akun piutang premi asuransi dan modal disetor).
Penerapan prinsip akuntansi yang tidak konsisten terjadi karena ktien tidak
mengerti kalau harus diterapkan secara konsisten, hal ini terjadi pada akun aktiva
tetap mengenai metode penyusutan, dan metode penilaian persediaan, serta
metode penyisihan piutang tak tertagih.