Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSetiap orang baik kaya maupun tidak, baik mereka dari kalangan sibuk
maupun bukan, akan meluangkan waktu untuk melakukan perjalanan. Dengan
demikian dari status sosialnya para pelaku perjalanan dapat dibagi menjadi dua
bagian besar yaitu orang-orang berduit yang cenderung memilih fasilitas mewah
pada saat melakukan perjalanan. Sementara golongan pelaku perjalanan yang Iain
adalah orang-orang yang lebih memilih kepraktisan dalam melakukan perjalanan,
mereka adalah yang kita sebut turis ransel atau 'backpackers'.
Disini penulis akan memfokuskan pada turis ransel dan pasarnya
terhadap industri pariwisata di Yogyakarta. Turis ransel sangat besar jumlahnya
dan walaupun mereka membelanjakan uang lebih sedikit dari pada turis biasa,
mereka adalah pasar yang potensial. Sebagai contoh misalnya sebuah guest house,
tamu-tamu potensialnya adalah turis ransel. Para turis ransel ini datang dari
beragam status sosial. Mereka bisa merupakan murid sekolah ataupun orang-orang
yang sudah bekerja. Walaupun latar belakang mereka berbeda, mereka
memiliki pikiran yang sama yaitu: menjelajahi sebanyak mungkin daerah wisata
dengan membelanjakan uang sesedikit mungkin. Ini bahkan mungkin telah
menjadi pameo mereka.
Dari beberapa contoh karakteristik turis ransel tersebut diatas, penulis
ingin meneliti apa yang dapat dilakukan industri pariwisata di Indonesia,
khususnya di Yogyakarta untuk menarik perhatian mereka. Tujuannya adalah
untuk mengetahui apa yang dapat dijual kepada turis ransel dan seberapa besar
peluang pasar yang dapat tercipta dari turis ransel, serta untuk mencari tahu cara-cara
yang mungkin dapat dilakukan untuk meningkatkan industri pariwisata di
Yogyakarta.