Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah
selama beberapa dasawarsa ini mengakibatkan pertumbuhan
yang pesat di bidang industri di seluruh Indonesia pada
umumnya dan di daerah Jawa Timur bagian Timur dan Bali
pada khususnya. Seiring dengan pertumbuhan sektor
industri ini permintaan terhadap tenaga listrik pun
semakin meningkat.
Hal ini mendorong pihak pemerintah dalam hal ini PLN
untuk segera memenuhi kebutuhan tenaga listrik tersebut.
Pihak PLN membangun dua unit PLTU di daerah Paiton dengan
kapasitas dua x 400 MW untuk memenuhi permintaan tenaga
listrik tersebut. Sebelum PLTU Paiton dioperasikan
tingkat kualitas tegangan yang dihasilkan di Jawa Timur
bagian Timur dan Bali menjadi buruk ( lebih dari 50 V. bus
150 kV di daerah ini mempunyai nilai tegangan dibawah
0,95 pu atau 142,5 kV ) dan tingkat keandalannya pun
menjadi kurang baik karena untuk memasok kebutuhan tenaga
listrik di daerah Jawa Timur bagian Timur dan Bali sangat
bergantung pada bus Waru 150 kV dan dua sirkit saluran
transmisi Waru - Bangil sebagai titik pusat pasokan daya.
Jika terjadi gangguan pada bus Waru atau pun saluran
transmisi Waru - Bangil, hal ini akan menyebabkan tidak
terpenuhinya kriteria tingkat keamanan N-l.
Untuk mengatasi hal ini, PLTU Paiton dioperasikan.
Dengan beroperasinya PLTU Paiton maka tingkat kualitas
sistem tenaga listrik menjadi sangat baik ( tidak ada bus
yang mempunyai tegangan di bawah 0,95 pu ). Begitu pula
dengan tingkat keandalan sistem. Dengan adanya dua
sirkit saluran baru Paiton - Situbondo, maka pasokan daya
menuju sistem tenaga listrik 150 kV di Jawa Timur bagian
Timur dan Bali tidak lagi dipusatkan pada saluran
transmisi Waru - Bangil. Bus Waru 150 kV tidak lagi
menjadi titik pusat pasokan daya karena telah ada bus
Paiton 150 kV. Sehingga secara keseluruhan dengan adanya
PLTU Paiton maka tingkat kualitas dan keandalan sistem
tenaga listrik menjadi baik.