Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelIndonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan obyek wisata
alamnya. Banyak obyek wisata alam di Indonesia saat ini yang mengalami
kerusakan secara fisik. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya hal ini,
tapi faktor utamanya adalah tidak adanya perencanaan pariwisata yang disusun
sebelum mengembangkan obyek wisata tersebut. Salah satu kasus adalah Gunung
Bromo, obyek wisata alam yang terkenal akan laut pasir dan kawah gunungnya.
Kerusakan yang ada dapat terlihat pada beberapa batu dilautan pasir yang dikotori
dengan kegiatan corat-coret dan polusi udara yang disebabkan oleh kendaraan
yang diijinkan melintasi lautan pasir. Melihat hal ini penulis berpikir bahwa
pengembangan G. Bromo sebagai obyek wisata tidak mempunyai perencanaan
yang mana biasanya untuk mengantisipasi efek-efek negatif yang muncul. Dalam
penulisan tugas akhir ini, penulis menganalisa apakah Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru sebagai pengelola yang bertanggung jawab dalam
pengembangan dan pengawasan G. Bromo, telah mempunyai rencana sebelum
mengembangkan Bromo. Melalui wawancara dan studi literatur, penulis
mengetahui bahwa TN-BTS sebenarnya sudah merencanakan pengembangan
Bromo sebelum melaksanakan pengembangan , tetapi dalam pelaksanannya, hal
tersebut berubah tidak sesuai dengan rencana yang ada. Salah satu contohnya
yaitu tidak dibatasinya jumlah pengunjung sementara hal tersebut harus
direncanakan sesuai dengan Tourism Planning dalam hal pembatasan daya
tampung. Juga membandingkan dengan apa yang didefinisikan oleh Edward
Inskeep dalam Tourism Planning, beberapa perencanaan tidak berjalan sesuai
dengan Tourism Planning.