Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPembangunan gedung tinggi harus direncanakan agar tahan terhadap
pengaruh beban-beban lateral seperti angin dan gempa bumi. Shearwall frame-
outrigger dan shearwall frame -belt truss merupakan sistem struktur yang
umumnya digunakan dalam mengontrol simpangan yang terjadi akibat beban
lateral secara efektif. Hal yang belum terungkap dengan jelas adalah besar
daktilitas struktur yang tersedia apabila bangunan tersebut direncanakan sesuai
SNI 03-1726-2002. Penelitian ini memprediksi nilai daktilitas struktur bangunan
shearwal frame ? belt truss 60 tingkat sebesar 3,75.
Gedung yang ditinjau terdiri dari 5 bentang, dengan masing-masing
bentang 10 meter. Shearwall core terletak pada tengah bangunan dan belt truss
dipasang pada 2/3 tinggi bangunan sebanyak 3 lantai, yakni lantai 38, 39, dan 40.
Perencanaan struktur dilakukan sesuai standar SNI 03-2847-2002 dan SNI 03-1726-
2002. Evaluasi daktilitas bangunan tersebut dilakukan dengan analisis
dinamis non-linear time history dan analisis statis non-linear pushover. Beban
gempa yang digunakan untuk analisis dinamis non-linear time history adalah
gempa El Centro 18 Mei 1940 komponen North-South yang telah dimodifikasi,
sedangkan untuk analisis statis non-linear pushover menggunakan respon
spektrum wilayah 2 peta gempa Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daktilitas yang diharapkan dapat
tercapai, ditandai dengan besarnya damage index pada semua elemen struktur
adalah kurang dari satu dan simpangan antar tingkat tidak lebih dari 2% sesuai
Asian Concrete Model Code (ACMC). Sendi plastis terjadi pada beberapa elemen
balok dan shearwall, namun tidak sampai mempengaruhi kestabilan struktur
secara keseluruhan.