Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelCoolant dalam radiator mobil memiliki peran penting sebagai fluida
yang digunakan untuk menyerap panas berlebih dari operasi mesin suatu
kendaraan. Pemilihan coolant yang tidak tepat menyebabkan korosi pada radiator,
sehingga mempengaruhi proses transfer panas.
Dalam penelitian ini, pengujian dilakukan dengan metode Planned
Interval Test selama 21 hari menggunakan 3 merk coolant berbeda yang tersedia
dipasaran yaitu coolant T, coolant S dan coolant P. Sampel juga diuji dalam
aquades tanpa penambahan coolant sebagai pembanding. Temperatur dibuat
bervariasi yaitu pada temperatur kamar dan temperatur coolant ketika mesin
beroperasi pada 80?C. Dari penelitian ini diperoleh data kehilangan berat dan pH.
Dari data kehilangan berat dihitung laju korosi tembaga dan efisiensi inhibisi tiap
lingkungan. Laju korosi terbesar terjadi pada lingkungan aquades tanpa
penambahan coolant pada temperatur kamar sebesar 1.635 mpy dan meningkat
75% pada temperatur 80?C. Dengan penambahan coolant T laju korosi menurun
menjadi 0.124mpy. Hal ini ditunjukan melalui efisiensi inhibisi coolant T sebesar
89.21%, diikuti oleh coolant S 32.55% dan coolant P 10.27%. Ketika temperatur
meningkat efisiensi inhibisi coolant S dan coolant P meningkat kecuali pada
coolant T. Dari hasil perhitungan LSI (Langier Saturation Index), tidak ditemukan
endapan pada permukaan sampel.