Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPekerjaan beton telah dimulai di Maluku umumnya dan di pulau Ambon khususnya sejak zaman penjajahan Belanda. Walaupun demikian sebagian besar produksi beton didaerah ini masih menggunakan campuran dengan perbandingan volume. Pengujian ini dimaksudkan untuk menyelidiki sifat-sifat utama dari agregat setempat yang umumnya digunakan di pulau Ambon, dan mengamati kokoh tekan beton yang dapat dicapai, serta pengaruh bahan kimia pembantu pada kokoh tekan beton. Pengujian dilakukan di Laboratorium beton dan Konstruksi U.K. Petra dengan sample agregat kasar dan agregat halus yang seluruhnya didatangkan dari Ambon. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa secara umum agregat kasar maupun agregat halus memenuhi syarat,
namun agregat kasar ukuran 5 mm sampai dengan 20 mm sangat minim, agregat halus mengandung butiran kasar (over size) dan ukuran yang lebih kecil dari 0,3 mm sangat minim. Produksi beton dengan material setempat yang komposisi campurannya menggunakan perbandingan volume IPe : 2Ps : 3Kr dengan w/c = 0,6, menghasilkan kokoh tekan karakteristik sebesar 199,71 Kg/Cm 2 . Perencanaan campuran dengan menggunakan metode DOE, memerlukan perbaikan gradasi. Sedangkan penggunaan Super-plasticizer
dengan mengurangi air 20 % dapat mempercepat pengerasan beton dan menaikkan kokoh tekan sebesar 23 %.