Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPada sambungan T pelat baja lunak SS400 yang dilas
SMAW (Las Busur Listrik Elektroda Terbungkus), terjadinya
distorsi angular (dipengaruhi oleh masukan panas penge-lasan)
turut mempengaruhi mutu lasan. Besarnya masukan
panas pengelasan ditentukan oleh parameter-paramater
berupa kecepatan pengelasan (v) dan arus listrik las (I),
disamping juga ketebalan pelat (flange) yang dilas (h) .
Penelitian dilakukan untuk menganalisa pengaruh
parameter pengelasan (v dan I), serta h terhadap besarnya
simpangan (distorsi angular) yang terjadi (diukur menggu-nakan
dial gauge) setelah pengelasan (dengan kondisi h,
v, dan I yang bervariasi) setiap lapisan las pada masing-masing
sisi.
Bertambahnya jumlah lapisan las (yang mengakibatkan
semakin besarnya volume deposit las dan berkaitan dengan
semakin tebalnya flange) mengakibatkan membesarnya sim-pangan
(hingga suatu harga kritis ketebalan flange yang
berada di antara 6 mm dan 10 mm dimana simpangan yang
terjadi paling besar). Pada pelat tipis (2 mm), dikare-nakan
rigiditasnya rendah, terjadi distorsi buckling yang
menambah besarnya simpangan terukur sehingga relatif le-bih
besar dibandingkan pelat yang lebih tebal. Peningkatan
arus listrik las dan penurunan kecepatan penge-lasan
(berarti membesarnya masukan panas pengelasan)
mengakibatkan membesarnya simpangan (dengan memperhatikan
pengaruh dari harga kondisi pengelasan ?p=.i0"3 , dimana
h.^v.h
jika mendekati harga kritis (0,4 + 0,5) [A.det 1/2 . cm' 2 ]
mengakibatkan membesarnya simpangan). Berdasarkan Anali-sa
Variansi (ANAVA) , pada tingkat keberartian (a) = 5%,
faktor yang signifikan pengaruhnya atas besarnya distorsi
angular adalah ketebalan pelat (flange).