Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPada mulanya PT Ace Metal Indonesia bergerak dalam bidang
pembuatan putaran es. Seiring dengan perkembangan jaman serta banyaknya peminat
akan bangku taman maka perusahaan mulai melakukan pembuatan bangku taman untuk
kualitas ekspor. Karena pada awalnya perusahaan bergerak dalam bidang putaran es
maka untuk proses produksi bangku taman belum mempunyai gedung tersendiri
sehingga perusahaan membangun gedung darurat di samping gedung utama yang berupa
sosoran. Banyaknya permintaan dari pihak konsumen menyebabkan pihak perusahaan
harus melakukan ekspansi karena gedung yang sekarang ini sudah tidak dapat lagi
memenuhi target produksi.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis merancang
kondisi tata letak pabrik baru dengan mengembangkan suatu metode baru yang
merupakan penggabungan antara faktor kualitatif dengan faktor kuantitatif. Perancangan
dimulai dengan melakukan pengukuran waktu baku yang digunakan sebagai dasar dalam
penentuan jumlah mesin dan dalam pengelompokkan operasi kerja, dilanjutkan dengan
pengukuran frekuensi perpindahan material yang dinyatakan dalam bentuk From To
Chart dan penentuan hubungan derajat kedekatan berdasarkan urutan proses dan
pemakaian mesin secara bersama yang dinyatakan dalam bentuk Activity Relationship
Chart. Dari kedua analisis tersebut kemudian dilakukan penggabungan dengan
memberikan pembobotan.
Langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan tata letak
pabrik dalam bentuk inisial layout dengan menggunakan metode CRAFT (Computerized
Relative Of Facilities Technique ) dengan bantuan software QS (Quant System's). Dari
hasil inisial layout yang didapat kemudian dilakukan penyusunan tata letak pabrik yang
mempertimbangkan luas area yang tersedia ( panjang = 60m dan lebar = 46m ), jalan /
lintasan untuk pergerakan operator dan material handling serta kebijaksanaan
perusahaan yang berkaitan dengan penambahan jumlah mesin (jumlah mesin yang
diperoleh dari perhitungan teoritis mengalami reduksi yang disesuaikan dengan
kebijaksanaan perusahaan dan layout baru yang disusun didasarkan pada jumlah mesin
yang telah disesuaikan tersebut). Langkah terakhir yang dilakukan adalah menghitung
momen untuk beberapa alteraatif layout yang dibuat. Sebagai hasil akhir diperoleh
layout gabungan ( A + B ) sebesar 373.