Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelAkibat pengaruh cuaca panas dan hujan di lapangan, tanah Lempung menjadi tidak stabil karena mengalami kekeringan yang menyebabkan retak-retak {shrinkage) atau basah hingga mengakibatkan pengembangan {swelling) yang cukup besar. Apabila suatu gedung atau bangunan dibangun di atas tanah lempung yang tidak stabil tersebut, maka akan timbul masalah. Melalui percobaan pengeringan/drying, pembasahan/wetting, pengeringan-pembasahan dan pembasahan-pengeringan berulang (siklik) dengan sampel undisturbed, tanah lempung di laboratorium akan dapat dipelajari perilaku tegangan geser tanah dari berbagai macam kondisi tanah lempung untuk dapat mendekati perilaku tanah lempung sesungguhnya di lapangan. Dari percobaan yang dilakukan didapat bahwa tanah yang telah mengalami siklik akan mengalami perubahan sifat fisik tanah dan sifat-sifat fisik ini tidak dapat kembali seperti semula lagi. Pada quasi jenuh, tanah tidak mengalami perubahan tegangan geser yang berarti. Pada saat tanah menjauhi quasi jenuh baru terjadi kenaikan tegangan geser yang cukup tajam. Nilai tegangan geser tanah pada siklus wetting-drying lebih rendah daripada tegangan geser tanah pada siklus drying-wetting pada derajat kejenuhan yang sama.