Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSkripsi ini membahas tentang tradisi orang Tionghoa Surabaya memberi
angpao pada Tahun Baru Imlek, yang dilaksanakan pada masa sekarang. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi pemberian angpao pada Tahun
Baru Imlek yang dilaksanakan oleh orang Tionghoa Surabaya generasi senior dan
generasi muda serta persepsi mereka mengenai arti memberi dan menerima
angpao. Metode penelitian yang digunakan adalah studi lapangan melalui
pembagian 2 jenis angket, yang didukung oleh kajian pustaka. Angket tersebut
dibagikan pada 20 orang Tionghoa generasi senior ( usia 49-55 tahun ) dan 20
orang Tionghoa generasi muda ( usia 19-23 tahun ). Dari hasil penelitian tersebut,
penulis menemukan bahwa : responden generasi senior sudah jarang mengikuti
aturan tertentu dalam memberi uang angpao, sehingga mereka lebih menekankan
jumlah nominal uang angpao yang diberikan. Tidak seluruh responden generasi
senior memberi angpao pada kemenakan yang tinggal di luar kota. Dari seluruh
responden generasi senior dan generasi muda, tidak ada yang memberi atau
menerima angpao pada malam sebelum Tahun Baru Imlek atau Cap Go Meh.
Sebelum menerima angpao, responden generasi muda terlebih dahulu memberi
hormat dan mengucapkan selamat tahun baru pada generasi senior, sedangkan
tradisi bersujud sudah tidak dilaksanakan lagi. Selain itu, hampir seluruh
responden generasi senior dan generasi muda tidak percaya bahwa angpao dapat
mengusir kekuatan jahat atau menghindarkan nasib sial. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa tradisi pemberian angpao yang dilaksanakan pada Tahun Baru
Imlek di Surabaya, telah mengalami berbagai perubahan.