Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelLaporan perencanaan ini mengenai; "Seamen's Club di Suraba-
ya". Pengertian dari pada Seamen's Club di sini adalah,
merupakan suatu wadah yang menampung aktivitas para pelaut
yang kapalnya sedang bersandar di daerah pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya, yang rnengandung unsur-unsur komunikatip,
rekreatip untuk menetralisir kebosanan/kejenuhan dan untuk
meningkatkan gairah kerja dari pada pelaut.:
Berbicara mengenai Seamen/Pelaut, otomatis di dalam benak
kita timbul suatu garnbaran/bayangan tentang sebuah kapal
dengan sekelompok manusia di dalamnya, yang sedang menga-
rungi lautan luas dalam waktu yang relatip cukup lama.
Dengan latar belakang pekerjaan sebagai awak kapal, yang
berbeda dengan pekerjaan-pekerjaan pada umumnya di
darat, (menurut Psikolog WA Gerungan) mempengaruhi
akan
sikap dan nilai-dari para pelaut (mempunyai ciri
ciri khusus) yang mempengaruhi perencanaan dari pada fasilitas-
fasilitas yang ada di dalam Seamen's Club ini,
Sistim pendekatan yang digunakan di sini adalah, dengan
membuat kwestioner kepada para pelaut, wawancara dengan
Psikolog yang menangani masalah ini, dengan Ketua KPI.
Surabaya (Kesatuan Pelaut Indonesia) dan Lembaga-lembaga
yang berhubungan .
Dengan tidak lupa melihat potensi yang ada, serta pengembangan
di masa yang akan datang, dan mengatasi masalah penyediaan
biaya pembangunan dan biaya operasionil serta
pengelolanya .
Dengan mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, perencanaan
ini dapat dilanjutkan pada tahap kebutuhan fungsionil
: mengenai kapasitas dan luasan ruangan yang dibutuhkan,
dan memilih lokasi tapak yang tepat sangat penting
dalam mencapai keberhasilan dari pada Seamen's Club
ini.
Sedangkan did alam pembahasan phisik bangunan, sesuai dengan
sifat bangunan/pelayanannya, yaitu tertutup
(exclusive); khusus bagi masyarakat pelaut dapat diwujudkan
didalam perancangan bentuk bangunan/arsitektur
dengan rnengarnbil unsur-unsur/simbol dari pelayaran, dengan
tidak lupa memperhatikan suasana intim/komunikatip,
rekreatip dan rileks harus benar-benar dapat tercermin
di dalam perancangan tapak dan bangunan yang merupakan hasil
dari perancangan yang diwujudkan dalam gambar-gambar
dan bentuk tiga dimensinya/maket.