Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelAliran gereja Pentakosta mempunyai peranan sentral terhadap gerakan
karismatik. Gerakan ini memberikan nafas baru dalam kegiatan beribadah dan
perkembangan bentuk bangunan gereja Kristen Pentakosta saat ini. Hal ini terlihat
dari estetika interior serta struktur bangunan gereja yang membawa peradaban
masa kini untuk memberi suasana pengalaman beribadah yang baru, sehingga
tercipta suatu interior gereja yang khas. Penelitian ini ingin mengetahui penerapan
nilai estetika pada interior gereja Graha Bethany Nginden Surabaya dengan tujuan
untuk menemukan nilai-nilai estetika bentuk, fungsi dan struktur. Metode
penelitian yang digunakan yakni metode deskriptif dengan studi kasus yang
menguraikan gambaran secara mendetail tentang estetika interior gereja Graha
Bethany Nginden dan kritik seni. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori
Vitruvius yang mengacu pada estetika/keindahan (venusitas), meliputi: keindahan
bentuk (prinsip/organisasi estetika, unsur estetika) dan keindahan ekspresi,
kekuatan (firmitas) meliputi aspek struktur, serta kegunaan/fungsi (utilitas).
Batasan interior yang dibahas adalah bentuk bangunan, bentuk layout, elemen
pembentuk ruang, elemen transisi ruang, elemen pengisi ruang, elemen dekoratif,
dan sistem utilitas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan nilai estetika pada
interior gereja Graha Bethany Nginden ini pada aspek fungsi merupakan
pemenuhan syarat psikis, seperti penciptaan suasana ruang tertentu dengan tujuan
mencapai kesan tentram, tenang, nyaman, dan aman. Organisasi dan unsur
estetika secara keseluruhan teraplikasikan dengan baik, menunjukkan kesan
dinamis, selaras, seimbang, dan serasi antara unsur satu dengan unsur yang lain.
Pada aspek struktur dan ekspresi interior gereja Graha Bethany Nginden terkesan
kokoh, kuat, stabil, dinamis, serta seimbang.