Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelDalam menjangkau kesempurnaan memang sangat fantastis
tampaknya seperti tidak ada kesempurnaan bagi manusia.
Yang ada adalah tahap demi tahap yang lebih baik dari hari
kemarin.
Dunia telah mencatat bahwa Indonesia adalah negara
maritim dengan kerajaan-kerajaan laut yang melambangkan
kekuasaan-kekuasaan e maritim.
Rekonstruksi sejarah maritim Indonesia,tidak saja memerlu-
kan bahan-bahan tertulis saja tetapi tugas setiap museum
ialah menghimpun bahan-bahan pembuktiani sejarah yang ber-
sifat visual.
Hubungan antara benda-benda yang dipamerkan dengan kehidupan
masyarakat masa kini bukan hanya merupakan simbol masa
silam yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan masa kini.
Perkembangan yang bersifat multi demensi disertai berbagai
kecepatan perubahan yang kurang selaras dari peri kehidupan
bangsa Indonesia dapat menempatkan manusia dalam keterasing
an akan ruang dan waktu dari lingkungan yang menumbuhkannya.
Museumlah yang sanggup memberi gambaran akan jejak-jejak per
kembangan tersebut secara jelas sehingga dapat dirintis
dengan lebih baik akan usaha-usaha pembangunan yang lebih
utuh dan selaras.
Perananarsitektur dalam museum adalah penting, karena
mmuseum meitik beratkan keterlibatan masyarakat luas dalam
aktivitasnya. Museum tidak lagi ."hanya" ruang pamer benda-
benda koleksi tetapi ia menampung aktivitas keterlibatan
masyarakat disatu pihak dan peningkatan aktivitas kemampuan
pihak museum itu sendiri dilain pihak.
Program aktivitas museum semakin luas menyangkut
koleksi, preservasi, eksebisi, interpretasi (penyelidikan,
publikasi, edukasi) yang menimbulkan persyaratan-persyaratan
ruang yang terperinci, memiliki fleksibilitas yang luas, di-
samping persyaratan-persyaratan yang menyangkut konservasi
(faktor cahaya, debu, kelembaban), masalah-masalah iklim
(temperatur, ventilasi, sirkulasi), keamanan (peralatan
security, sistem indikator, pemadam kebakan, pintu-pintu
darurat), masalah-masalah penampilan (kualitas dan kwantitas
ruang, faktor cahaya, komunikasi, sirkulasi, sistem suara).
Kesemuanya itu merupakan masalah-masalah teknis yang semakin
kompleks yang mempengaruhi struktur, sistem dan meterial
bangunan, yang dengan sendirinya tercermin dalam bentu-
bentruk ekspresi penampilan dalam arsitektur.
Perencanaan museum tidak saja tertuju pada memenuhi
kwalitas dan kwantitas pameran dan aktivitasnya, tetapi juga
masalah-masalah sosial dan ekonomi, serta masalah lingkungan
yang kadang-kadang memiliki kecepatan berubah diluar jangkauan, menjadi faktor-faktor ikut menentukan.