Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelMemenuhi selera khalayak adalah salah satu tugas pengelola media
televisi. Salah satu tayangan berita yang ditayangkan televisi lokal Jawa
Timur JTV adalah berita pojok kampung. Bahasa "Suroboyo-an" yang
digunakan pojok kampung menjadi salah satu daya tarik dan keunikan bagi
pemirsanya. Tidak dipungkiri pojok kampung kembali menggali dan
melestarikan budaya serta bahasa Suroboyoan. Budaya sebagai hasil
kreativitas, memberi arah bagi pola pikir dan tindakan yang diperbuat. Studi
ini dimaksudkan untuk mengetahui sikap tokoh masyarakat Surabaya
terhadap bahasa "Suroboyo-an" dalam berita pojok kampung yang
ditayangkan televisi lokal JTV Surabaya. Pesan melalui televisi diyakini
berpengaruh langsung terhadap pemirsanya, baik itu kognitif, afektif, maupun
behavioral. Dengan menggunakan prosedur wawancara, observasi serta
dokumentasi, hasil studi menunjukkan : (1) Pemirsa sependapat bahwa bahasa
"Suroboyoan" yang gunakan program acara berita pojok kampung terkesan
kasar dan vulgar.; (2) Pemirsa mengaku risi, ngeri, geli dan miris mendengar
kosa kata yang dinilai kasar, vulgar dan tidak mendidik. Beberapa kosa kata
yang marak menjadi bahan perbincangan adalah pistol gombvok, empal brewok,
diencuk, mathek, bongko. (3) Pemirsa tetap menkonsumsinya pojok kampung
untuk menambah wawasan baik mengenai informasi kejadian yang terjadi
Surabaya serta Jawa Timur dan menambah wawasan mengenai perbendaharaan
kata bahasa "Suroboyo-an". Selain ditemukannya motif informasi dalam
menyaksikan pojok kampung pemirsa juga mengkonsumsinya sebagai media
hiburan.