Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPerencanaan dan proses pernbuatan pada mesin pengupas kulit ari biji
jagung konvensional dengan menggunakan mekanisme dua buah roll karet
sebagai alternatif 1 dan mekanisme balok-balok pengocok sebagai altematif 2
yang dibuat prototype mesinnya, setelah diadakan uji coba ternyata tidak
membawa hasil yang maksimal, seperti rancangan rubber roll yang hasilnya tidak
terkupas maksimal dan pada mekanisme balok-balok kocok, biji jagung yang
dikupas menjadi pecah, hal ini dapat menghilangkan banyak kandungan gizi pada
jagung pipilan tersebut.
Dari dua percobaan perencanaan prototype mesin pengupas diatas dapat
memberikan inspirasi pada penulis untuk merancang dan membuat mesin
konvensional pengupas kulit ari jagung pipilan dengan mekaisme roll batu gerinda
berdiameter 151,2 mm dan tebal 25,6 mm sebanyak 8 buah roll yang disusun
pada poros transmisi. Susunan roll ini dipasangkan dalam ruang pengupas yang
memiliki jarak/celah dinding terhadap permukaan roll batu 15 mm supaya biji
jagiuig bisa terkupas maksimal.
Susunan roll batu gerinda ditahan oleh ring disisi kanan dan kiri sebagai
pencekam dan dikunci dengan sistim mekanisme mur pada ulir yang dibuatkan
diujung poros transmisi. Sistim transmisi yang digunakan adalah mekanisme
pulley untuk mempermudah proses pengaturan putaran pada poros roll batu
gerinda. Bila menginginkan putaran yang lebih tinggi ataupun lebih rendah maka
pulley transmisi bisa diganti-ganti dengan merubah posisi motor.
Sistim pemilihan roll batu gerinda adalah berdasarkan pada tingkat
koefisien gesek yakni tidak boleh lebih rendah ataupun tidak boleh lebih tinggi,
bila lebih rendah maka proses pengupasan akan lama dan bila lebih tinggi maka
koefisien gesek memungkinkan biji jagung akan terkikis habis. Oleh sebab itu
tingkat koefisien gesek yang dipilih adalah (? = 3,5 ).
Dengan demikian proses pengupasan pada kulit ari jagung pipilan akan
menghasilkan kualitas dan efisiensi yang baik untuk kebutuhan manusia terhadap
proses pengolahan produk hasil-hasil pertanian pada masyarakat dimasa kini.