Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelNovel ini dapat dikatakan sebagai salah satu parameter mengenai kondisi
nyata sosial kemasyarakatan di Tiongkok awal abad ke-20, kaum wanita ternyata
masih menjadi kaum yang terikat dengan aturan-aturan tradisional yang dimotori
oleh aliran filsafat Konfusianisme. Berdasarkan permasalahan ini, timbul suatu
pertanyaan yang menggelitik untuk dibahas mengenai bagaimana dan sampai
sejauh mana pengaruh nilai-nilai Konfusianisme berpengaruh di dalam kehidupan
masyarakat Tiongkok, terutama kaum wanita masa itu seperti yang digambarkan
Lin Yutang dalam penokohan ketiga karakter wanita tersebut. Metodologi
penelitian yang dipergunakan seluruhnya merupakan studi pustaka dengan
mengambil literatur novel itu sendiri dan juga buku-buku referensi yang terkait.
Untuk mendukung penelitian ini, dipergunakan beberapa macam teori terkait di
antaranya: teori seputar Konfusianisme berikut sejarah terbentuknya, pokok ajaran,
maupun perkembangan dan pengaruhnya di masyarakat Tiongkok; kondisi
kehidupan kaum wanita Tiongkok dari zaman ke zaman serta pergerakan
kewanitaan di awal abad ke-20; dan teori sastra yang menyangkut teori
perwatakan dan teori konflik umum. Pada akhirnya, penelitian ini menemukan
hasil bahwa kaum wanita Tiongkok pada awal abad ke-20 masih terjebak dalam
posisi yang terpinggirkan serta belum mampu secara mandiri menentukan nasib
sendiri.