Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelEvapotranspirasi merupakan salah satu bagian yang sangat
penting di dalam siklus hidrologi, yaitu siklus dari jatuhnya
air yang berupa hujan pada daratan sampai mencapai laut dan
kembali ke atmosfir.
Pada topik ini akan dibahas mengenai perhitungan kondisi
evapotranspirasi di Jawa Timur, khususnya pada daerah aliran
sungai Brantas selama 9 tahun (1978 - 1986) kecuali
beberapa stasiun yang hanya tersedia data klimatologi selama
4 tahun (1983-1986).
Pada F A O Irrigation and Drainage Paper No. 24
dikemukakan 4 metode empiris untuk menghitung besarnya
kondisi evapotranspirasi acuan { ETo ), yaitu metode Penman,
Blaney Criddle, Radiasi dan Pan Evaporasi. Berdasarkan
pengamatan para ahli untuk beberapa negara termasuk Indonesia
metode yang paling baik untuk dipakai adalah metode Penman.
Oleh karena itu metode Penman digunakan sebagai pedoman
terhadap metode yang lain untuk menghitung besarnya kondisi
evapotranspirasi pada tiap-tiap daerah, baik untuk musim
hujan maupun musim kemarau. Berdasarkan hasil perhitungan ETo
metode Penman maka daerah aliran sungai Brantas dibagi
menjadi 3 rayon. Dari hasil perhitungan metode Penman didapat besarnya
evapotranspirasi acuan ( ETo ) untuk daerah aliran sungai
Brantas rata-rata berkisar antara 3,5 sampai 6,5 mm/hari.
Selain itu juga dapat diramalkan parameter-parameter iklim
apa saja yang sangat berpengaruh pada besarnya kondisi
evapotranspirasi untuk masing-masing rayon. Dengan demikian
kita dapat mengklasifikasikan keadaan iklim pada masing-masing
rayon berdasarkan pada besarnya evapotranspirasi ETo.
Dari semua metode untuk menghitung ETo diperoleh
kecenderungan bentuk grafik yang sama untuk masing-masing
stasiun klimatologi pada tiap-tiap tahun pengamatan, kecuali
metode Blaney Criddle yang cenderung mempunyai bentuk grafik
tersendiri. Selain itu juga diperoleh bahwa untuk keseluruhan
dari daerah aliran sungai Brantas metode yang paling
mendekati metode Penman adalah metode Radiasi.