Please take a moment to complete this survey below

Library's collection Library's IT development Cancel

Perbandingan perencanaan portal struktur jenis D antara konsep PBI-89 dan PPT GIUG-83

Dalam Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia
Untuk Gedung 1983 ada beberapa cara untuk menghitung
distribusi gaya akibat beban gempa. Yang paling sederhana
adalah dengan analisa statik ekivalen, yaitu dengan hanya
memperhatikan mode yang pertama saja. Sedangkan dengan
analisa dinamis dapat digunakan cara yang sederhana yang
disebut Dynamic Modal Analysis, sampai pada cara yang
rumit dengan menggunakan analisa riwayat waktu inelastis
(Time History Inelastic Analysis).
Akibat beban gempa yang kecil sampai sedang (waktu
ulang sampai 20 tahunan ) biasanya struktur masih
diharapkan bersifat elastis, sehingga analisa analisa
elastik masih dapat digunakan. Tetapi akibat gempa gempa
kuat ( waktu ulang 100 - 200 tahun), diperlukan analisa
riwayat waktu inelastis dengan input beberapa gempa
besar yang pernah terjadi .
Untuk pekerjaan pekerjaan praktis dan perencanaan
sehari hari, Konsep PBI-89 tetap menggunakan analisa
statik ekivalen, namun dimodifikasi dengan konsep Dynam ic
Magnification Factor (faktor pembesaran dinamis).
Faktor pembesaran dinamis ini memperhitungkan mode mode
yang lebih tinggi dan nilainya dipengaruhi oleh waktu
getar, tinggi struktur, dan zone gempanya.
Hilai yang disyaratkan oleh Konsep PBI-89 telah
diperiksa terhadap analisa riwayat waktu inelastik di
Indonesia. Hasilnya menyatakan bahwa nilai nilai tersebut
dapat dipakai dengan baik.
Dalam perhitungan kuat rancang penampang, Konsep
PBI-89 menggunakan Strength Reduction Factor (faktor
reduksi kekuatan) yang nilainya berbeda untuk momen
lentur, gaya geser, dan gaya normal. Nilai nilai tersebut
ditentukan berdasarkan reliability indeks pelaksanaan di
Indonesia.
Dengan pertimbangan ekonomis, daktilitas, dan
kemungkinan terjadinya kehilangan kekuatan untuk kolom
yang menerima beban lateral, diperkenankan adanya reduksi
kekuatan lentur rencana, asalkan gaya aksial yang terjadi
adalah gaya aksial tarik atau tekan yang kecil. Ini
dikenal dengan nama Moment Reduction Factor (faktor
reduksi momen).
Demikian pula dalam perhitungan gaya aksial kolom
akibat gempa, diberikan suatu Axial Reduction Factor
(faktor reduksi gaya aksial), dengan pertimbangan bahwa
sendi sendi plastis pada ujung ujung balok dalam
keseluruhan tingkat tidak terjadi secara bersamaan.
Selanjutnya diperkenalkan cara perencanaan dengan
Limited Ductility (daktilitas terbatas). Dengan cara
ini suatu struktur direncanakan dengan beban gempa yang
dua kali beban gempa pada struktur berdaktilitas penuh,
namun sebagai konsekwensinya persyaratan daktilitasnya
lebih longgar dibandingkan perencanaan daktilitas penuh.
Jadi pada prinsipnya perencanaan dengan daktilitas
terbatas ini strength < kekuatan) ditingkatkan, sedang
ductility (daktilitas) diturunkan.
Cara perencanaan dilakukan seperti perencanaan
elastis biasa (tidak perlu perencanaan kapasitas),
namun tetap harus dipenuhi persyaratan daktilitas yang
ditetapkan oleh peraturan. Yang berarti cara ini berada
di antara perencanaan .dengan daktilitas penuh dan
perencanaan elastis.

Creator(s)
  • (14283112) JOHAN PETER
  • (34286158) MARTINUS
Contributor(s)
  • Ir. GIDEON HADI KUSUMA, M.Eng. → Advisor 1
  • Benjamin Lumantarna → Examination Committee 1
Publisher
Universitas Kristen Petra; 1989
Language
Indonesian
Category
s1 – Undergraduate Thesis
Sub Category
Skripsi/Undergraduate Thesis
Source
Skripsi No. 366 S; Johan Peter (14283112), Martinus (4286158)
Subject(s)
  • CONCRETE-BUILDING
File(s)

Similar Collection

by creator, contributor, or subject