Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelDalam Konstruksi beton bertulang, sering dijumpai
Kegagalan geser pada unit-unit struktur, terutama di daerah
gempa seperti di Indonesia.
Selama ini perhitungan Kemampuan geser beton bertulang
lebih didasarkan pada persamaan-persamaan empiris (misalnya
ACI Code 1983, CEB Code 78), yaitu penurunannya diusahakan
mendekati hasil-hasil percobaan terhadap benda uji (dalam
geser), dalam hal ini kurang diperhatikan mekanisme
sesungguhnya dari terjadinya kegagalan geser tersebut. Dari
hasil-hasil percobaan yang ada menunjukkan bahwa masing-masing
teori mempunyai kecocokan yang tersendiri untuk
diterapkan pada struktur beton bertulang.
Akhir-akhir ini banyak dikembangkan teori truss analogy
yang berdasarkan pada teori lower bound. Dengan memperhatikan
mekanisme terjadinya kegagalan geser, diusahakan penurunan
rumus-rumus yang teoritis dan rasional.
Teori truss analogy itu sendiri adalah suatu metode yang
digunakan untuk mencari keseimbangan antara beban, reaksi dan
gaya-gaya dalam pada beton dan baja tulangan, dengan
menggunakan prinsip keseimbangan rangka batang pada balok
beton bertulang yang retak. Teori ini mempunyai Kekhususan dan Kecocokan dalam hal
menganalisa dan mengontrol Konstruksi-Konstruksi seperti deep
beam, corbel, pile cap, dan sebagainya.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas aplikasi truss
analogy pada beberapa struktur beton bertulang dan akan
diberikan beberapa contoh penerapannya pada balok beton
bertulang serta pada deep beam konstruksi pondasi sarang
laba-laba.