Online Catalog | library@petra

Studi pemanfaatan serbuk silika sebagai campuran peningkat kekuatan beton

Serbuk silika diperoleh dari proses penggilingan pasir
silika sampai mencapai kehalusan tertentu (ukuran partikel
rata-rata 70 um dan 50 nm). Pasir silika tersebut mengandung
silikadioksida (SiO2) yang kurang lebih sama dengan yang
terkandung dalam silica fume (lebih dari 90%).
Oleh karena itu dilakukan serangkaian penelitian untuk
mengetahui sampai sejauh mana serbuk silika dapat
menggantikan semen. Selain itu juga untuk mengetahui sampai
sejauh mana manfaat penambahan serbuk silika dalam campuran
beton.
Dari hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh
ternyata serbuk silika tidak dapat menggantikan semen, tetapi
dapat dipakai sebagai bahan tambahan dalam campuran beton
untuk meningkatkan kekuatan. Penambahan serbuk silika
sebanyak 30% dapat meningkatkan kekuatan tekan sampai 40%
kekuatan tarik 20% dan kekuatan lentur 4%. Di samping itu
beton dengan tambahan serbuk silika 10-40% yang dipanaskan
pada temperatur 100°C dan 150°C masih menunjukkan kekuatan
tekan yang cenderung meningkat.
Sedangkan akibat gempa kuat, struktur hibrid 50%
masih memberikan respon yang baik yaitu mekanisme
yang terjadi masih sesuai dengan yang diharapkan,
hanya saja rotasi kolom dasar yang dituntut melampaui
rotasi yang tersedia. Untuk struktur hibrid 80%
akibat dikenai gempa sedang dan gempa kuat memberikan respon yang baik.
StruktUr hibrid yang direncanakan dengan perencanaan
tanpa kapasitas, untuk struktur hibrid 50% akibat
dibebani gempa sedang memberikan respon yang baik.
Bila struktur dibebani gempa kuat memberikan respon
kurang baik (sendi-sendi plastis terjadi pada kolom-kolom
lantai atap dan rotasi yang dituntut melampaui
yang tersedia), tetapi struktur tidak mengalami
keruntuhan (tidak terjadinya mekanisme "soft
storey"). Untuk struktur hibrid 80%, baik akibat
dibebani gempa sedang maupun gempa kuat memberikan
respon yang baik.
Perencanaan struktur hibrid 50% diusulkan untuk memakai
perencanaan kapasitas, baik untuk perencanaan
portal maupun struktur dindingnya. Sedangkan untuk
struktur hibrid 80%, diusulkan untuk memakai perencanaan
kapasitas bagi struktur dindingnya dan untuk
perencanaan portal tidak perlu dipakai perencanaan
kapasitas atau hanya dilakukan pendetailan-pendetailan saja.