Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelIndonesia adalah negara yang sedang berkembang. Dibandingkan
dengan negara-negara lain, Indonesia cukup beruntung
karena memiliki banyak sumber-sumber energi seperti;
minyak bumi,gas bumi, panas bumi (geo-thermal ), batu bara,
tenaga air, dan masih banyak lagi yang belum dimanfaatkan
secara maksimal. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemakaian
minyak bumi untuk keperluan sendiri semakin meningkat, seiring
dengan pesatnya pembangunan dan industrialisasi, sedangkan
persediaan minyak bumi itu sendiri sangat terbatas.
Dalam akhir PELITA V Indonesia mengalami krisis energi
listrik, karena pembangunan di sektor industri bertumbuh
dengan pesat. Untuk mengatasi krisis ini harus diimbangi
pula dengan pembangunan sentral/pusat pembangkit tenaga
listrik, terutama Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pusat
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Saat ini PLTU-lah yang dapat
segera dibangun karena teknologinya sudah dikuasai.
Mengingat terbatasnya minyak bumi, maka sebagai bahan
bakar PLTU dipilih batubara sebab Indonesia kaya akan tambang
batubara yang diperkirakan tidak akan habis dalam waktu
100 tahun mendatang. Pemakaian bahan bakar batubara ini
bukan berarti tidak ada masalah, justru berakibat langsung
terhadap lingkungan yaitu polusi udara yang ditimbulkan
sebagai akibat pembakaran batubara seperti debu halus/abu
(fly ash), gas NO, gas SO2, gas CO2. Apabila hal ini tidak
ditangani dengan serius tidak mustahil negara-negara lain
akan menuduh Indonesia sebagai negara sumber polusi. Tentunya
ini perlu ditangani dengan sebaik-baiknya,
Khusus untuk mengatasi polusi abunya digunakan alat
penyedot/penangkap debu, di antaranya yang paling handal
untuk menangkap abu (fly ash) adalah precipitator,
karena mampu menangkap debu dengan diameter sampai
beberapa milli mikron dan mempunyai effisiensi yang sangat
tinggi.