Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPenggunaan kapur dengan penambahan abu ampas tebu dapat dipakai sebagai
stabilisator tanah. Campuran kapur dan abu ampas tebu pada tanah liat lunak berfungsi untuk
meningkatkan nilai daya dukung dari tanah liat yang biasanya memiliki kemampuan dukung
yang rendah dalam memikul beban.
Abu ampas tebu merupakan hasil dari pembakaran ampas tebu pada produksi gula
yang biasanya tidak terpakai dan dianggap sebagai limbah pabrik (waste product). Kandungan
kimia terbesar yang terkandung di dalamnya adalah Si02 (91.18 %) sehingga bereaksi dengan
kapur (CaO) dalam membentuk cementing agent (suatu massa yang keras dan kaku).
Penelitian dilakukan untuk mengetahui peningkatan strength yang terjadi antara campuran
dengan abu ampas tebu (tanah + kapur + abu ampas tebu) dengan campuran tanpa abu ampas
tebu (tanah + kapur), dimana komposisi abu ampas tebu yang dipakai bervariasi berdasarkan
persentase berat abu ampas tebu serta waktu curingnya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan terjadinya peningkatan strength
yang diiringi dengan penurunan kadar air dari sampel tanah. Pada UCS Test, peningkatan
strength yang terbesar adalah 82.28 % akibat penambahan kapur 8% dan abu ampas tebu 20%
dengan waktu curing 28 hari. Sedangkan pada CBR Test, peningkatan strength yang terbesar
adalah 119.07 % akibat penambahan kapur 8% dan abu ampas tebu 20% dengan waktu curing
28 hari. Pada Durability Test, penambahan kapur dan abu ampas tebu dapat mengurangi
persentase kehilangan tanah.