Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelRestoran Boncafe Pregolan merupakan sebuah restoran di Surabaya yang
terletak di Jalan Pregolan 2, Tegalsari, Surabaya Pusat. Restoran Boncafe
Pregolan telah berdiri sejak tahun 2007. Interior restoran Boncafe Pregolan
terbagi atas beberapa ruang, yaitu area pintu masuk utama, area ruang makan
utama I, area makan utama II, area makan merokok, dan area makan teras.
Interior restoran Boncafe Pregolan sangat menarik untuk dikaji estetikanya
karena permainan interior yang terdapat di dalamnya. Permainan elemen interior
yang tidak sederhana terlihat dari adanya penerapan prinsip-prinsip desain pada
elemen interiornya dari bentuk elemen interior, komposisi elemen interior, dan
penataan pengisi ruang yang tidak sederhana menunjukkan adanya pengolahan
unsur estetika di dalamnya sehingga interior restoran Boncafe Pregolan ini layak
untuk dikaji estetikanya berdasarkan unsur dan prinsip desain. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan analisis
data kualitatif dengan membandingkan data lapangan dengan data literatur yang
sesuai.
Berdasarkan analisis terhadap elemen pembentuk ruang dan elemen
pengisi ruangnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada interior restoran
Boncafe pregolan, bentuk persegi, persegi panjang, dan unsur garis-garis
mendominasi ruang, dan bentuk abstrak merupakan bentuk aksen bagi ruang.
Pengulangan bentuk dengan variasi yang ada membuat kesatuan ruang yang
harmonis. Pada interior Boncafe Pregolan, warna yang digunakan adalah
dominan warna netral dan warna natural. Penggunaan warna netral dan warna
natural sangat mudah dikomposisikan dan sangat mudah menyatu tanpa membuat
kekacauan ruang maupun bertolak belakang. Prinsip desain yang paling menonjol
dalam interior Boncafe Pregolan adalah keharmonisan ruang yang terasa kuat
dari irama visual yang ada pada pengkomposisian elemen pembentuk ruang dan
elemen pengisi ruangnya.
Pada teori Monroe Beardsley dikatakan, bahwa benda yang estetis
memiliki sebuah kesatuan yang berarti benda tersebut tersusun secara baik.
Kesatuan ini tercapai dari penerapan prinsip-prinsip desain, yaitu adanya repetisi
pada elemen-elemen interiornya. Yang ke dua adalah kerumitan atau harmoni
yang terlihat jelas dari pola jendela pada area makan II dan area makan merokok.
Yang ketiga adalah kesungguhan atau adanya focal point dan tidak monoton.
Focal point pada keseluruhan area adalah dinding berbahan batu dan desain yang
tidak monoton terjadi, karena adanya repetisi alternation dan penggunaan warna
aksen pada komposisi warna netral dan natural. Secara keseluruhan, estetika
restoran Boncafe Pregolan yang dikaji dari unsur dan prinsip desain, mencapai
estetikanya.