Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelChristopher Rusdianto, mengemban misi berat ketika namanya diumumkan masuk Cipayung. Dia harus bisa menjawab keraguan karena namanya jarang muncul sebagai juara diajang kejurnas. Cowok 18 tahun itu tampak bermalas-malasan menyentuh hot plate iga bakar dihadapannya. Dia tidak terlalu bersemangat makan, baru mencicipi sepotong, didorongnya nampan hot plate itu ke samping. Agak kenyang, agak kenyang, maklum ini porsi kedua ucapnya lalu tersenyum kecil. Kemarin sore (11/4) Christopher Rusdianto memang mengikuti acara pelepasan pemain pelatnas oleh KONI Surabaya disebuah resto di Surabaya. Bersama lima belas pebulu tangkis Surabaya lain, dia akan bertolak ke Cipayung markas pelatnas untuk mengikuti latihan bersama pelatnas pratama. Namun sebelum itu, selama tiga bulan dia harus menempa diri di asrama Akademi Militer di Magelang. Masuknya Christopher ke pelatnas cukup mengejutkan banyak pihak. Maklum sebelum 2008 namanya jarang terdengar. Jangankan menjuarai sirkuit atau kejuaraan nasional, di Surabaya pun dia tidak terlalu sering mengikuti pertandingan. Ya mungkin masih banyak yang meragukan saya itu wajar, ujar Christopher. Tapi saya akan membuktikan bahwa saya memang pantas berada disini. Saya tidak mau masuk satu periode, lalu terdegradasi. Saya akan berusaha dua kali lebih keras dari semua orang, tegas juara turnamen piala wali kota Surabaya 2008 itu.