Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelKetangguhan rupiah kembali diuji menjelang pemilihan presiden (pilpres) 9 fuli nanti. Selasa (24/6) rupiah menembus level psikologis baru di level 12.000 per USD. Persaingan ketat antara dua pasangim calon presiden-wakil presiden, tampaknya, cu
kup memengaruhi persepsi pasar terhadap masa depan ekonomi kita. Ltu menjadi pertanda bahwa rupiah masih rentan terhadap situasi poljtik lima tahunan, terutama pilpres. Berbeda dengan di negara-negara maju yang tingkat korupsinya sudah rendah, pilpres umumnya tidak terlalu berdampak buruk terhadap kurs. Di negara-negara maju, pertarungan politik dan faktor kurs sudah menjadi dua variabel yang hampir tidak saling mempengaruhi. Di Indonesia kompetisi pilpres masih sering memiicu kekhawatiran bagi pelaku bisnis dan ekonomi. Dalam situasi inilah otoritas moneter lebih dipusingkan dalam mengintervensi pasar, meluncurkan paket stimulus, normalisasi volume ekspor/impor, serta penyesuaian BI rate. Mengapa demikian? Hal itu terkait dengan trust (kepercayaan) pasar. Di negara yang tingkat korupsinya tinggi seperti Indonesia, pelaku pasar cenderung spekulatif dalam melihat situasi politik pilpres.