Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPada 10 April 1990, kru pesawat terbang Czechoslovak Airlines yang tengah berada di ketinggian puluhan ribu kaki di atas wilayah India dalam penerbangannya dari Jakarta ke Jerman digegerkan oleh serangan seorang ibu muda. Sambil mengelus perut yang tengah hamil tujuh bulan, tangis ibu itu tidak bisa ditahan. Dua anaknya yang masih kecil tidak bisa berbuat apa-apa. Melihat sang ibu kesakitan, mereka hanya bisa bersedih dan ikut menangis setelah dirawat secara darurat oleh pramugari, diketahui ibu bernama Ilona Purwanto tersebut akan melahirkan. Panik, pasti. Namun untung, di dalam pesawat ada seorang penumpang yang berprofesi sebagai dokter. Tanpa ba-bi•bu lagi, dokter tim olahraga asal Malaysia itu melakukan tindakan medis. Yakni, proses persalinan. Karena memang persalinan tidak bisa ditunda lagi, pramugari yang bertugas pun beralih profesi sebagai perawat. Kontraksi demi kontraksi terjadi sampai akhirnya muncul bayi mungil nan cantik. Tangisnya yang meledak disambut haru dan tepuk langan seluruh penumpang. Momen tidak biasa tersebut tentu sangat membekas bagi siapa pun yang menyaksikannya secara langsung. Tak heran jika kemudian bayi yang belum genap dua jam hadir di dunia itu menjadi objek foto bagi seluruh penumpang dan kru pesawat. Hal sama terjadi ketika pesawat itu transit di Praha, Cekoslowakia (sekarang pecah menjadi Republik Ceko dan SIovakia). Rupanya, kabar kelahiran bayi di pesawat tersebut sampai juga ke telinga presiden saat itu, Vaclav Havel. Bersama istrinya, Olga Splichaloya. Dia menyambut di bandara. Kejadian tersebut lagi-Iagi menarik minat fotografer untuk mengabadikannya. Sejak lahir dan nangis oe..,oe..., sudah akrab dan narsis didepan kamera. Makanya mungkin kebawa hingga saat ini, kata Sandra Olga, si bayi yang kini sudah berusia 23 tahun. Nah, agar tetap bisa melakukan hobi bernarsis ria, dara yang namanya merupakan pemberian Presiden Havel, sesuai dengan nama istrinya, tersebut selalu giat menjaga postur. Mulai mengatur pola makan, beristirahat, hingga rutin berolah raga. Apalagi profesiku inikan menuntut untuk selalu memperhatikan penampllan kata Sandra. Untung,menurut mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra itu dirinya sejak awal mendapat tempaan disiplin dari kedua orang tuanya. Jadi, mengatur semua poIa hidup sehat itu bukan
masalah besar bagi dia. Agar semakin lengkap, menu makanan yang diakonsumsi selalu dipadukan dengan buah-buahan berwarna merah. Misalnya stroberi, buah naga, apel, semangka, tomat, dan jambu. Kandungan antioksidan buah-buahan tersebut tinggi banget, papar dia.