Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelMinimnya fasilitas rekreasi edukatif mendapat perhatian khusus MerIiana Tjondro, rnahasiswi Arsitektur, Universitas Kristen Petra, Surabaya. Gadis 22 tahun ini menciptakan konsep desain wahana rekreasi edukatif anatomi fisiologi tubuh manusia di Surabaya untuk tugas akhir kuliahnya. Konsep inspiratif ini mampu menggabungkan sisi rekreasi dengan edukasi. Dan berbeda dengan wahana rekreasi edukatif yang sudah ada seperti Jatim Park atau Wisata Bahan Lamongan. Ia membagi konsep berdasarkan karakteristik pengguna dan karakter belajar tiap kalangan usia. Yakni zona anak, zona remaja, dan zona orang dewasa. Kalau yang ada saat ini kurang detail dan lebih banyak sarana bermain dan pada belajarnya, ungkapnya. Ia membagi konsepnya menjadi delapan, yakni konsep wahana rekreasi sistem pencemaan, koordinasi, pernafasan, peredaran darah, reproduksi, ekspresi dan pertahanan tubuh. Ia mcncontohkan pada konsep rekreasi edukatif sistem pencernaan. Pada zona rekreasi anak lebih banyak memberikan ruang untuk proses beIajar tentang sistem pencernaan itu, mulai dari mulut, Iambung,
usus ke bawah. Sementara zona remaja dibuat seolah mereka melihat orangnya langsung dan proses yang terjadi di dalamnya.
Sementara zona dewasa lebih pada sisi prefentif dengan memberikan media buku, film dan konsultasi kesehatan. Desain ruangannya pun disesuaikan dengan zonanya. Seperti zona anak yang memiIiki ruang pembatas jelas, serta zona dewasa yang lebih tenang dan teduh. Bagaimana ide kreatif ini muncul, remaja asli Surabaya ini mengaku mendapatkan ide itu ketika berlibur ke Shanghai. Di sana saya melihat museum sains dan teknologi.•Saya lalu mengamati, konsep ini belum ada di Surabaya. Lalu saya mencoba membuatnya, cerita Merliana yang akan mengikuti wisuda sarjana Sabtu (23/2) besok.