Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSelama masa Orde Baru, orang Tionghoa di Indonesia mengalami masa di mana adanya pelarangan terhadap budaya Tionghoa. Ditambah lagi dengan adanya konflik yang membuat orang Tionghoa menjadi korban. Namun, gereja Tionghoa tetap berusaha mempertahankan ketionghoaannya di dalam gereja, dan sekarang ketionghoaan semakin berkembang. Dalam hal ini, penulis melakukan penyelidikan etnografi seputar identitas orang Tionghoa Kristen, secara spesifik yaitu bagaimana ketionghoaan ditampilkan oleh orang Tionghoa Kristen di Gereja GKT Hosana dalam aktivitasnya di dalam maupun di luar gereja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi partisipatif dan wawancara kepada empat jemaat Gereja GKT Hosana. Penulis menemukan bahwa orang Tionghoa Kristen di Gereja GKT Hosana tetap melakukan budaya Tionghoa, namun hanya yang sesuai dan tidak bertentangan dengan kekristenan saja. Selain itu, penulis juga menemukan bahwa bahasa Mandarin dianggap penting sehingga perlu dikembangkan.