Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelKonsep perencananaan yang selama ini digunakan adalah konsep
berbasis gaya (force-based design, FBD). Konsep ini memperhitungkan gaya
lateral yang bekerja pada tiap-tiap lantai. Namun pada kenyataannya pada saat
terjadi gempa, force tidak lagi menjadi faktor penentu kinerja struktur tetapi
perpindahanlah yang berpengaruh terhadap kinerja dari suatu struktur. Oleh
karena itu pada akhir abad ke-20 dikembangkan desain berbasis perpindahan.
Dengan konsep ini diharapkan perpindahan struktur pada saat terjadi gempa tidak
melampaui perpindahan yang telah direncanakan sehingga kerusakan struktural
maupun non-struktural dapat diprediksi Iebih baik.
Sebuah studi dilakukan untuk mempelajari kinerja struktur dinding beton
bertulang 10, 15 dan 20 lantai yang direncanakan dengan konsep berbasis gaya
dan konsep berbasis perpindahan. Pembandingan kinerja dilakukan dengan
menggunakan analisa riwayat waktu dan analisa momen kurvatur. Tiga taraf
kekuatan gempa digunakan di dalam analisis, yaitu gempa dengan periode ulang
50 tahun, 500 tahun, dan 1000 tahun pada wflayah tiga menurut peta gempa yang
terdapat di dalam rancangan peraturan gempa Indonesia Oktober 2001. Dengan
membandingkan antara desain dan hasil analisa maka dapat diketahui tingkat
kinerja dari bangunan tersebut. Tingkat kinerja yang menjadi acuan dalam studi
ini adalah kinerja berdasarkan Asian Concrete Model Code (ACMC) 2000
Hasil studi pada makalah ini menunjukkan bahwa struktur dinding beton
bertulang yang direncanakan dengan konsep berbasis perpindahan memiliki
kinerja yang cukup baik. Parameter yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kinerja dari struktur dinding tersebut adalah perpindahan, momen Ientur-gaya
aksial, geser, daktilitas kurvatur, drift, dan damage index.