Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelBerdasarkan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan dan metode tersebut, akulturasi budaya Tionghoa dan Bali ternyata bermula dari abad ke 12 yakni saat Raja Sri Jaya Pangus menikah dengan seorang gadis yang berasal dari Tiongkok yaitu Putri Kang Ching Wei. Di era pemerintahannya akulturasi budaya antara Tionghoa dan Bali terjadi dan menghasilkan banyak budaya baru yang tetap lestari dan bertahan hingga kini, menjadi perekat antara orang Tionghoa dan Bali untuk mengingat sejarah mereka bersama.
Bali, pulau dengan seribu pura memiliki kebudayaan yang sangat khas dan unik. Namun, di antaranya dapat ditemui adanya sentuhan atau ciri khas budaya Tionghoa, seperti penggunaan uang kepeng. Barong yang sedikit banyak memiliki kesamaan dengan Barongsai, serta terutama adanya Pelinggih Ratu Ayu Mas Subandar yang sangat kental dengan ciri khas Tionghoa di beberapa Pura di Bali. Fakta ini menimbulkan pertanyaan bagi untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengaruh budaya Tionghoa di Bali. Pendekatan yang penulis gunakan adalah mendasarkan pada media fotografi dengan metode pengambilan gambar atas obyek-obyek yang relevan, metode kualitatif dengan melakukan wawancara serta kunjungan.