Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelDi Indonesia, perkerasan lentur merupakan jenis perkerasan jalan yang paling umum
digunakan. Ada tiga jenis perkerasan lentur berdasarkan metode pencampurannya, yaitu
campuran aspal panas, campuran aspal hangat, dan Campuran Aspal Emulsi Dingin (CAED).
CAED dianggap sebagai jenis aspal yang lebih ramah lingkungan karena melepaskan lebih
sedikit emisi, namun kekuatan dan ketahanannya masih belum sebagus aspal campuran aspal
beton. Dalam penelitian ini, tipe gradasi agregat yang digunakan untuk campuran aspal adalah
gradasi terbuka. Untuk meningkatkan performa dari CAED, polypropylene fiber dengan panjang
12 mm ditambahkan ke dalam CAED sebagai aditif. Sebelum melakukan penelitian ini, penulis
lebih dahulu menentukan Kadar Aspal Residu Optimum (KARO) dan Kadar Polypropylene Fiber
Optimum (KPFO) dari CAED. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
dampak penambahan polypropylene fiber ke dalam Campuran Aspal Emulsi Dingin Bergradasi
Terbuka (CAEBT) dan menentukan dampak dari curing 7 hari. Semua benda uji dilakukan uji
marshall untuk mendapatkan stabilitas dan nilai flow. Setelah menyelesaikan dan menganalisa
hasil uji, ditemukan bahwa polypropylene fiber tidak dapat meningkatkan stabilitas dari CAEBT.
Namu Penambahan polypropylene fiber menunjukkan dampak baik lewat penurunan nilai flow
yang signifikan tetapi hanya bekerja secara efektif pada umur awal campuran saja.