Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelEra pasar bebas sekarang ini menimbulkan persaingan yang ketat antar
pabrik benang. Hal ini disebabkan banyaknya benang jahit yang telah beredar di
pasaran. Oleh karena itu setiap pabrik penghasil benang jahit harus memproduksi
benang jahit yang mutunya benar-benar terjamin dan juga harga yang tidak mahal.
Tujuan dari pembuatan alat uji kekuatan benang ini adalah untuk mengetahui
kualitas benang jahit yang ditinjau berdasarkan gaya tarik yang diberikan
Alat uji kekuatan benang jahit difungsikan sebagai plant dari sistem
yang dikontrol oleh PLC MODICON TSX Micro 3721. Sistem ini menggunakan
discreate input output (TSX DMZ 28 DR), analog input module (TSX AEZ 801),
bahasa pemograman yang digunakan Ladder diagram. Dalam hal ini komputer
akan menampilkan sebuah nilai gaya tarik yang diberikan untuk mengetahui
kekuatan benang jahit tersebut dengan bantuan PL7 software (Runtime Screen).
Sensor massa yang digunakan adalah strain gages coding sistem. Perancangan
sistem ini menggunakan dua buah sensor strain gages yang diletakkan di atas dan
di bawah permukaan pelat.
Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan sistem dapat berjalan tetapi
tidak sesuai dengan yang diharapkan, yaitu dalam hal mempertahankan kestabilan
dari sensor strain gages. Untuk mempertahankan kestabilan tergantung dari ?R
pengukur strain gages itu sendiri. Alat uji ini mempunyai batas range pengukuran
yang diijinkan (dengan pelat p=18cm, l=3cm, t=3mm) yaitu dengan memberikan
beban berat timbal maksimal sebesar 4 kg atau pada saat pelat mendapatkan
tarikan yang setara dengan beban berat timbal maksimal sebesar 4 kg. Pengujian
penarikan benang yang dilakukan menggunakan 3 merk benang jahit (A, B, C).
Hasil dari pengujian didapat bahwa kekuatan tarik benang untuk merk A (5.10929
Newton), merk B (4.08396 Newton), merk C (3.4589 Newton).