Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelDi Surabaya, pusat budaya tradisional rakyat kini telah banyak tertinggal
dengan pusat-pusat rekreasi dan pusat belanja modern. Kenyataan ini dapat kita
lihat dari semakin berkurangnya tempat-tempat yang menjual barang-barang hasil
kerajinan rakyat. Selain berkurangnya tempat penjualan, minat masyarakat akan
hasil kerajinan ini juga semakin sedikit. Kedua hal ini merupakan suatu sebab
yang terus berkaitan dan saling berbalik. Kenyataan ini dapat menjadi pemicu
timbulnya dampak negatif dari industrialisasi modern, dimana mulai tersingkirnya
para pengerajin dan pengusaha kecil ke daerah pinggiran kota. Melihat dan
mencermati hal tersebut, maka Surabaya perlu sebuah wadah yang mampu
menghidupkan kembali minat masyarakat dan juga budaya daerah yang semakin
tersingkirkan tersebut. Sampai saat ini pelestarian budaya tradisional tersebut
masih perlu mendapatkan penanganan yang intensif, upaya itu dapat dilakukan
dengan merelokasi dan meredesain pusat-pusat kerajinan rakyat. Dalam karya
desain perancangan interior pusat kerajinan dan kesenian tradisional jawa Timur
di Surabaya ini dirancang dengan mengamati pusat-pusat penjualan barang
kerajinan dan pasar tradisional yang dianggap sebagai salah satu bentuk budaya
rakyat. Sebagai aplikasi dari analogi pasar tradisional ialah dengan meghadirkan
pola-pola grid dan ornamen dengan material alami pada elemen pembentuk
ruangnya. Sehingga identitas tradisional dan kesan merakyat dapat terlihat.