Online Catalog | library@petra

Visualisasi kartu undangan pernikahan masyarakat Tionghoa di Surabaya dari tahun 1970-an sampai dengan tahun 2003

Kartu undangan pernikahan merupakan bagian yang penting dari resepsi
pernikahan. Masyarakat Tionghoa di Surabaya dalam menentukan kartu undangan
pernikahan dari tahun ke tahun semakin bervariasi dan terus berkembang. Seolah-olah
menjadi suatu gengsi tersendiri untuk menye lenggarakan resepsi pernikahan
yang dikemas dengan apik.
Penelitian ini bertujuan untuk me ndokumentasikan dan mendeskripsikan
bagaimana peta perkembangan visualisasi kartu undangan pernikahan masyarakat
Tionghoa dari tahun 1970-an sampai dengan tahun 2003 berdasarkan pada nilai-nilai
filosofi dan budaya Cina yang sudah ada sejak dulu. Penelitian ini juga
dimaksudkan untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi
kehidupan masyarakat Tionghoa Surabaya yang mempengaruhi perkembangan
visualisasi kartu undangan pernikahan mereka.
Dari studi yang telah dilakukan didapatkan simpulan sebagai berikut (1)
Perkembangan visualisasi kartu undangan masyarakat Tionghoa di kota Surabaya
terbagi dalam empat kelas berdasarkan pada filosofi dan identitas mereka sebaga i
masyarakat Tionghoa yang tercermin pada desain kartu undangan pernikahan.
Kategori-kategori tersebut adalah: (a) Tradisional; (b) Transisional; (c) Modern;
(d) Kontemporer. Umumnya desain kartu undangan yang disukai adalah modern
dan transisional. Peta perkembangan visualisasi yang dihasilkan berdasarkan
perubahan yang terjadi pada variasi ilustrasi, variasi tipografi, teknik cetak dan
pada jenis kertas yang digunakan; (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan visualisasi kartu undangan pernikahan masyarakat Tionghoa di
kota Surabaya adalah dari faktor pendidikan, teknologi dan tradisi.
Saran-saran yang dianjurkan dari penelitian ini adalah (1) Dalam
perancangan kartu undangan pernikahan masyarakat Tionghoa di Surabaya
sebaiknya memperhatikan peta perkembangan visualisasinya dan pihak-pihak
yang akan diundang dalam resepsi pernikahan sehingga desain kartu undangan
tepat di hati mereka; (2) Perancang kartu undangan pernikahan sebaiknya selalu
berinovasi agar desain kartu undangan pernikahan dan ilustrasinya tidak hanya
berhenti pada beberapa simbol-simbol umum saja; (3) Jika akan diadakan
penelitian mengenai kartu undangan pernikahan lagi dapat diadakan di kota-kota
yang tradisi masyarakat Tionghoa-nya masih kental seperti di Medan dan yang
masyarakat Tionghoa- nya sudah modern seperti di Jakarta.