Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelSistem distribusi tenaga listrik 20 kV di Jawa Timur menggunakan
sistem pentanahan dengan tahanan tinggi 500 Ohm sehingga arus gangguan satu
fasa ke tanah maksimum adalah sebesar 25 Ampere. Arus gangguan yang relatif
kecil ini menyebabkan digunakannya DGR (Directional Ground Relay) yang
lebih sensitif. DGR bekerja berdasarkan komponen arus urutan nol (Io) dan
tegangan urutan nol (Vo). Dimana untuk DGR yang digunakan pada penyulang
menggunakan tap setting arus pada Io = 2 Ampere dan tap setting tegangan pada
Vo = 10 Volt.
Apabila pada penyulang Semolo terjadi gangguan satu fasa ke tanah,
maka penyulang Gebanglor dan Srikana yang dicatu dari bus yang sama dengan
penyulang Semolo (bus Nissin) juga ikut trip (sympathetic trip). Penyebab
terjadinya sympathetic trip adalah Arus total kebocoran arrester, body trafo dan
body panel TR GTT pada penyulang Gebanglor dan Srikana yang melebihi tap
setting arus DGR sebesar 2 Ampere
Setelah perbaikan, arus total kebocoran arrester pada penyulang
Gebanglor sebesar 0.046 Ampere dan penyulang Srikana sebesar 0.026 Ampere.
Apabila terjadi gangguan satu fasa ke tanah pada penyulang Semolo maka
penyulang Gebanglor dan Srikana tidak akan trip.