Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelMesin bor otomatis dibuat dengan tujuan agar dapat dilakukan
pengeboran PCB secara otomatis. Pengeboran PCB otomatis ini menggunakan
kamera sebagai sensor pendeteksi koordinat pad atau via. Kamera berfungsi
menangkap gambar print out sebuah PCB kemudian dengan metode image
processing dapat diketahui dan diambil koordinat pengeborannya. Namun mesin
bor otomatis ini memiliki kelemahan dimana gerakan mesin bor otomatis tidak
efektif sehingga waktu pengeboran berlangsung lama.
Tugas akhir ini dibuat untuk mengatasi kelemahan mesin bor otomatis.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut perlu adanya optimasi terhadap gerakan
mesin bor otomatis. Metode optimasi yang digunakan adalah algoritma genetika.
Algoritma genetika adalah metode pencarian solusi yang berdasarkan pada seleksi
alam dan genetika alami. Untuk mengoptimasi gerakan mesin bor, algoritma
genetika akan mencari rute pengeboran yang paling optimum. Rute ini berisikan
urutan hole pada PCB yang akan dibor terlebih dahulu. Jenis kromosom yang
digunakan dalam sistem ini adalah integer. Metode seleksi yang digunakan
adalah Roullete Wheel dan Tournament Selection.
Pengujian telah dilakukan pada 3 buah PCB dengan jumlah dan posisi
hole yang berbeda-beda untuk melihat gerakan mesin bor otomatis. Dari hasil
pengujian didapat bahwa selisih waktu antara pengeboran dengan algoritma
genetika dan tanpa algoritma genetika adalah 8.85 menit untuk PCB 16 hole,
4.833 menit untuk PCB 21 hole, dan 7.583 menit untuk PCB 34 hole. Jadi dapat
disimpulkan bahwa gerakan mesin bor otomatis dengan menerapkan algortima
genetika lebih cepat dibandingkan gerakan mesin bor otomatis tanpa
menggunakan algoritma genetika.