Eyang Putri Pulangsih yang diperebutkan para ksatria lima puluh tahun lalu muncul kembali. Rebutan asmara dan siapa yang paling ksatria terungkap lewat penuturannya.
Namun yang menjadi luar biasa adalah ini semua menyeret Upasara Wulung menemui dan menjemput Permaisuri Rajapatni, di depan Baginda.
Upasara Wulung memenangkan panggilan asmara yang tertunda belasan tahun. Ksatria lelananging jagat di saat perang tanding yang menentukan melawan Senopati Halayudha memperlihatkan jurus Satebah Lemah, Sanyari Bumi, di mana serangan lawan dihentikan hanya dalam jarak satu jari dari tubuhnya.
Puncak kehebatannya tecermin ketika memainkan jurus yang juga berasal dari Kitab Bumi, yaitu Putaran Bumi, di mana tubuhnya mampu bergerak lipat dhomas atau delapan ratus kali kecepatan bumi.
Apakah ini awal keunggulan atau awal kesepian karena menjadi ksatria tanpa tanding?