Sepeninggal Kaisar Qinshihuang, Tiongkok jatuh ke dalam kekacauan akibat munculnya berbagai pemberontakan di seluruh penjuru negeri. Rakyat yang tidak puas dengan pemerintahan lalu mengangkat senjata, dan para bekas bangsawan yang masih hanyut dalam nostalgia kebesaran masa lampau, ramai-ramai mendirikan negara baru untuk melawan negeri Qin. Di tengah ingar-bingar kekacauan ini muncullah dua orang figur sejarah yang saling bertolak-belakang; yang satu gagah-berani dan tangguh, sementara yang satunya pengecut dan takut mati. Mereka akan bertarung memperebutkan Tiongkok yang terkoyak oleh perpecahan, sekaligus menyusun ulang sejarah Tiongkok. Han menceritakan kiprah dua orang pria biasa yang berangkat dari latar belakang sederhana, menjadi tokoh-tokoh yang abadi selama puluhan abad. Buku ini adalah gambaran perjuangan mencapai puncak kebesaran, sekaligus pembuktian bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk menjadi penguasa, selama ia mau dan mampu untuk mewujudkannya.