Dalam dunia penerbangan, dikenal sebuah istilah yakni Critical Eleven, 11 menit paling kritis di dalam pesawat. Dimulai dari 3 menit setelah take off dan 8 menit sebelum landing — karena secara statistik, 80% kecelakaan pesawat, umumnya terjadi dalam rentang waktu 11 menit. Di cerita ini, Critical Eleven menggambarkan 11 menit penting di momen pertemuan pertama, di mana 3 menit pertama bersifat kritis karena saat itulah kesan pertama mulai terbentuk, lalu ada 8 menit sebelum berpisah — saat ketika senyum, melihat tindak tanduknya, dan ekspresi wajah orang tersebut, menjadi pertanda apakah itu akan menjadi awal suatu hubungan atau hanya sekadar akhir dari pertemuan tidak ada artinya.
Ale (Reza Rahadian) dan Anya (Adinia Wirasti) pertama kali bertemu dalam penerbangan Jakarta - Sydney. Saat pertemuan terjadi, 3 menit pertama Anya mulai terpikat, 7 jam berikutnya mereka duduk bersebelahan dan saling mengenal lewat percakapan dan tawa satu sama lain, sampailah pada 8 menit sebelum berpisah. Sejak pertemuan itu berakhir, dalam hatinya, Ale yakin bahwa dia begitu menginginkan Anya. Dan dari peristiwa berkesan itu, Ale dan Anya menjalin hubungan dan melanjutkannya dalam sebuah mahligai pernikahan, dan membuat keduanya mengambil keputusan besar sebagai pasangan karena pengorbanan yang harus dilakukan salah satu dari mereka: pindah ke New York.
Kota yang tidak pernah tidur ini ternyata membawa berkah bagi keduanya: kehamilan Anya yang mengubah hidup mereka. Sampai Ale dan Anya diterjang sebuah insiden yang membuat mereka tidak hanya mempertanyakan cinta, tetapi juga bergumul dengan ego dan harus memilih: menyerah dalam amarah atau menyembuhkan luka dan bertahan dalam ketidakpastian. Pilihan sulit itu bertambah pelik dengan kehadiran seseorang yang sudah lama mencintai Anya.