Canan harus menyesali semua perilakunya yang tak menghargai kehadiran Farel selama ini.
"Jangan pergi dulu Farel, seni seviyorum (aku cinta kamu)!"
"Canan ... ozur dilerim (maafkan aku)..."
Klik!
Telepon mati. Canan menjerit histeris. Hatinya hancur.
Semua telah terlambat.
"Kolay gelsin...( semoga dimudahkan). Doaku tak akan pernah putus dan selesai untukmu Farel>"
Persahabatan memang beda tipis sekali dengan percintaan. Canan tak lagi menyesali, namun menerima ikhlas semua keputusan cinta kasih Farel yang dirasanya tetap utuh, meski mereka kini telah terpisah ruang, jarak dan waktu.