Adoh ratu cedhek watu-jauh dari raja dekat dengan batu.Istilah ini sangat cocok untuk menggambarkan eksistensi wong mBanyumasan Tetapi,ini tidak berarti wong mBayumas "terpinggirkan"dalam sejarah Tanah Jawa baik secara budaya maupun politik.Secara budaya wong mBayumas,yang identik dengan identik dengan dialek Ngapaknya,tidak dapat katakan tidak bisa berbahasa Krama (bahasa Jawa Kawi) Bahkan,jika menilik pada sejarah bahasa Jawa,asal-usul bahasa Krama mula-mula berkembang justru di kalangan (seniman) dalang Mbanyumas.