Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelKetunggalan makna sebuah merek dalam benak konsumen sangat penting.
Berdasarkan data, terjadi kebingungan pada masyarakat mengenai posisi TPI. TPI
(Televisi Pendidikan Indonesia) yang dulunya sebagai televisi pendidikan
sekolah, kini berubah posisinya sebagai televisi hiburan yang paling Indonesia.
Maka diperlukan penjelasan mengenai repositioning dan bagaimana persepsi
masyarakat menengah bawah dan masyarakat pendidik mengenai repositioning
TPI tersebut.
Metode pemecahan masalah yang digunakan pada penelitian ini yaitu
metode survai dengan kuantitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah masyarakat
menengah bawah dengan penghasilan dibawah UMR (Uang Minimum Regional)
dan masyarakat pendidik yang berprofesi sebagai guru yang memiliki gelar
keguruan. Metode pengumpulan data dengan purposive sampling, instrumen yang
digunakan berupa kuesioner, pedoman wawancara dan telaah pustaka.
Hasil dari data penelitian ini bahwa responden masyarakat menengah
bawah memposisikan TPI sebagai televisi hiburan yang bernuansa khas Indonesia
dan senang terhadap repositioning yang dilakukan TPI, sedangkan masyarakat
pendidik memposisikan TPI sebagai televisi pendidikan (informal) dan
menyayangkan terhadap repositioning yang dilakukan TPI. Ekspektasi kedua
masyarakat responden terhadap TPI sudah cukup terpenuhi, hanya responden dari
masyarakat pendidik mengharapkan kualitas pendidikan (informal) yang lebih
bermutu yang dikemas secara hiburan yang asyik.
Dari penelitian ini menghasilkan simpulan bahwa TPI tidak mempunyai
ketunggalan makna, sebagian menganggap TPI sebagai televisi pendidikan,
sebagian menganggap TPI sebagai televisi hiburan yang menampilkan kekhasan
Indonesia.