Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPembangunan gedung tinggi harus direncanakan agar tahan terhadap
pengaruh beban-beban lateral seperti angin dan gempa bumi. Outrigger dan belt
truss merupakan salah satu sistem struktur yang biasanya digunakan dalam
mengontrol simpangan yang terjadi akibat beban lateral secara efektif. Hal yang
belum terungkap dengan jelas adalah besar daktilitas struktur yang tersedia apabila
bangunan tersebut direncanakan sesuai SNI 03-1726-2002. Penelitian ini
memprediksi nilai faktor reduksi gempa (R) dari bangunan shearwal frame ? belt
truss 30 tingkat sebesar 6.
Elemen balok dan kolom didesain dengan metode desain kapasitas.
Sedangkan elemen shearwall didesain sesuai SNI 03-2847-2002 (pasal 23.6) dan
belt truss didesain sebagai komponen lentur aksial konvensional.
Evaluasi daktilitas bangunan tersebut dilakukan dengan analisis dinamis non-linier
riwayat waktu dan analisis pushover. Beban gempa yang digunakan untuk
analisis dinamis non-linier riwayat waktu adalah gempa El Centro 18 Mei 1940
komponen North-South yang telah dimodifikasi dengan periode ulang 50, 200, dan
500 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daktilitas yang diharapkan dapat
tercapai, ditandai dengan besarnya damage index pada semua elemen struktur adalah
kurang dari satu dan simpangan antar tingkat tidak lebih dari 2% sesuai Asian
Concrete Model Code (ACMC). Sendi plastis terjadi pada beberapa elemen balok
dan shearwall, namun tidak sampai mempengaruhi kestabilan struktur secara
keseluruhan.