Please take a moment to complete this survey below
Library's collection Library's IT development CancelPenelitian yang dilakukan penulis di PT. Banndo Anggun Industri bertujuan
untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas terhadap produktivitas perusahaan, karena
jumlah biaya kualitas yang besar menunjukkan bahwa perusahaan tidak
menggunakan input secara produktif.
Pada tahun 1996, 1997 dan 1998 observable quality cost yang ada pada
perusahaan adalah biaya prevention, biaya appraisal, dan biaya internal failure.
Biaya ehsternal failure tidak ada karena pada tahun 1996, 1997, dan 1998 tidak ada
komplain atas produk yang dikirim ke konsumen. Pada tahun 1997 terjadi penurunan
biaya control (biaya prevention dan biaya appraisal) dan peningkatan biaya failure.
Hal ini menunjukan korelasi negatif antara biaya control dengan biaya failure. Pada
tahun 1998 terjadi peningkatan biaya control dan biaya failure. Artinya bahwa
peningkatan biaya control tidak efektif terhadap biaya failure. Selanjutnya dilakukan
penghitungan produktivitas perusahaan dengan membagi output (penjualan) dengan
input (biaya produksi) untuk m,engetahui apakah penurunan biaya kualitas
berpengaruh terhadap produktivitas perusahaan.
Dengan penurunan biaya kualitas seharusnya produktivitas perusahaan
meningkat. Hal ini disebabkan karena semakin sedikit biaya kualitas berarti dengan
input yang lebih sedikit perusahaan mampu menghasilkan produk dengan kualitas
tetap atau kualitas lebih bagus. Artinya bahwa penggunaan input semakin efisien,
sehingga produktivitas mengalami peningkatan. Ternyata pada tahun 1996 ke tahun
1997 pada PT. Banndo Anggun Industri terjadi penurunan biaya kualitas dan
peningkatan produktivitas, sedangkan pada tahun 1997 ke tahun 1998 produktivitas
perusahaan tidak mengalami perubahan tetapi biaya kualitas mengalami peningkatan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada PT. Barindo Anggun Industri belum
ada program peningkatan kualitas.